BANJARMASIN (stunting.go.id)- Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat (ULM) memberikan pelatihan pijat bayi bagi ibu-ibu yang memiliki anak balita. Dalam program pengabdian kepada masyarakat di Desa Keliling Benteng Ulu, Kecamatan Martapura Barat, Kabupaten Banjar (16/9/2023), seluruh peserta mendapatkan pelatihan tentang pijat bayi dan balita yang mudah dan aman.
Kegiatan ini adalah bagian dari program pengabdian kepada masyarakat yang diwajibkan bagi dosen ULM. Akademisi FK ULM, Dr. dr. Didik Dwi Sanyoto, M.Kes menjelaskan metode pijat bayi sangat baik untuk merangsang pertumbuhan otot dan tulang bayi serta dapat meningkatkan nafsu makan. Apabila ini dilakukan secara rutin maka bayi dan balita mampu mencapai pertumbuhan tinggi badan dan berat badan optimal.
“Penelitian telah membuktikan adanya hubungan antara pemijatan dengan kenaikan berat badan bayi,” ujar Didik. Sentuhan berupa pemijatan pada bayi akan merangsang hormon pertumbuhan, hormon bahagia, meningkatkan daya tahan tubuh bayi, dan semakin menguatkan ikatan emosional antara ibu dan anak.
Pemijatan bayi dapat diterapkan untuk bayi usia 0-12 bulan serta anak usia 1–12 tahun. Waktu pemijatan dilakukan dua kali sehari, yaitu pagi dan malam hari sebelum tidur.
Pemijatan lembut dapat dilakukan di punggung dengan kedua telapak tangan maju mundur dengan sedikit tekanan lembut dan luncurkan salah satu telapak tangan dari leher ke arah pantat. Lalu buat gerakan melingkar terutama pada otot sebelah tulang punggung dan alur memanjang dengan kedua telapak tangan dari leher ke arah kaki di akhir pijatan.
Pada kaki, lakukan pijatan dari pangkal paha menuju pergelangan kaki, mengusap bagian paha, telapak dan jari kaki, dan ibu jari memijat permukaan punggung kaki. Selain itu, ada pijatan di perut, dada, tangan wajah, dan dahi, dengan cara berbeda-beda.
Namun tidak diperbolehkan memijat bayi langsung setelah selesai minum susu, pada saat tidur, pada saat bayi tidak sehat, dan tidak boleh memaksakan posisi pijat tertentu pada bayi.
Selain pendidikan pijat bayi, digelar pula demo memasak membuat permen penambah nafsu makan berbahan temu lawak. Permen ini bermanfaat menaikkan nafsu makan balita terutama apabila sedang mengalami demam atau sakit yang lain.
Koordinator Program Studi Kedokteran Program Sarjana FK ULM, Prof. Dr. dr. Triawanti, M.Kes., mengemukakan temu lawak memiliki khasiat untuk meningkatkan nafsu makan, memperbaiki sistem pertahanan tubuh, menjaga sel-sel hati dan mencegah kanker. Ia mengharapkan, dengan pengolahan temu lawak sebagai permen yang manis anak-anak akan lebih gemar. (mjr.mw)