Persoalan stunting terus menjadi prioritas Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak. Data SSGI menunjukan, stunting di Kota Pontianak tahun 2022 berada di angka 19,7 persen, turun 4,7% jika dibandingkan dengan tahun 2021 yang berada di angka 24,4 persen. Wakil Wali Kota Pontianak Bahasan menegaskan, saat ini jajarannya terus berupaya untuk menurunkan angka
prevalensi stunting di daerahnya.
Salah satu upaya yang dilakukan adalah menggelar Rapat Koordinasi Percepatan Penurunan Stunting di Kota Pontianak Tahun 2023, di Hotel Mercure, Selasa 20 Juni 2023. Kegiatan ini sebagai Upaya untuk terus meningkatkan konvergensi di antar apelaku sehingga sinergi yang dihasilkan akan mendorong angka stunting jauh lebih rendah.
Wali Kota menekankan, persoalan stunting pada balita menandakan masih terdapat masalah dalam manajemen penyelenggaraan pelayanan dasar. Pelayanan untuk mencegah dan menurunkan prevalensi stunting belum tersedia dalam skala dan kualitas yang memadai hingga belum menyentuh secara lengkap kelompok prioritas.
Lebih lanjut Wali Kota Bahasan kembali menggelorakan semangat konvergensi. “Konvergensi adalah kata yang mudah diucapkan tetapi sulit diwujudkan. Untuk mewujudkannya diperlukan upaya keras dari kita semua, setiap OPD yang terlibat saya minta menghilangkan ego sectoral, karena konvergensi membutuhkan kerja kolaborasi”.
“Masalah stunting balita harus segera kita atasi demi terwujudnya visi Kota Pontianak dan perwujudan arahan Presiden. Semua sudah tertuang dalam RPJMN 2020-2024. Targetnya di tahun 2024, angka stunting nasional turun menjadi 14 persen. Pontianak juga harus demikian, kalau bisa kita tekan sampai zero stunting,” tegasnya.
Wali kota juga mengajak semua unsur di Kota Pontianak untuk bahu-membahu berkolaborasi mulai dari pemerintah daerah, TP-PKK, Dharma Wanita, dinas terkait, kecamatan dan kelurahan hingga kelompok masyarakat di akar rumput. Bahasan mengajak berbagai lapisan masyarakat untuk bahu- membahu mengentaskan stunting di Kota Pontianak.