Imunisasi pada anak merupakan salah satu tindakan untuk meningkatkan kekebalan tubuh terhadap penyakit. Sistem imun anak yang mendapatkan imunisasi akan bekerja lebih baik melawan bakteri dan virus penyebab penyakit.
Dalam pencegahan stunting, imunisasi adalah salah satu intervensi prioritas karena terbukti dapat melindungi anak dari penyakit dan infeksi. Anak yang sering sakit dan mengalami infeksi berulang akan mengalami hambatan tumbuh yang berpotensi menyebabkan stunting. Oleh karena itu, memberikan imunisasi, khususnya imunisasi dasar lengkap pada anak sangat penting untuk memastikan anak tumbuh sehat dan terhidar dari stunting.
Kendati demikian, sayangnya cakupan imunisasi dasar lengkap pada anak masih rendah. Survei Status Gizi Indonesia (SSGI), 2024, menunjukkan cakupan imunisasi dasar lengkap berada di angka 56,1%. Data yang sama juga menunjukkan terdapat 2,5% anak yang tidak diimunisasi.
Situs resmi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dalam artikel berjudul “mencegah anak berperawakan pendek” menuliskan, mulai dari awal kehamilan sampai anak berusia dua tahun, atau biasa disebut dengan Periode 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) merupakan periode kritis terjadinya gangguan pertumbuhan, termasuk stunting. Untuk itu, penting dilakukan pemantauan pertumbuhan, pemenuhan nutrisi, stimulasi, juga mengikuti program imunisasi, terutama imunisasi dasar lengkap.
Pentingnya pemberian imunisasi dasar lengkap sebagai salah satu upaya pencegahan stunting diperkuat juga oleh hasil penelitian Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Airlangga, 2020, menunjukkan hasil, anak yang tidak diimuniasi lengkap memiliki presentase stunting lebih tinggi dibandingkan anak dengan status imunisasi lengkap.
Dikutip dari imuni.id, penelitian yang mengambil data dari hasil Indonesia Family Life Survey (IFLS) yang dilakukan pada 13 provinsi di Indonesia dengan sampel sebanyak 1.048 anak usia 2-5 tahun menunjukkan, anak yang tidak diimunisasi lengkap memiliki prevalensi stunting lebih tinggi (22,54%), dibanding anak dengan anak yang diimunisasi lengkap (16,32%). Hasil lainnya memperlihatkan, anak dengan status imunisasi tidak lengkap 1,78 kali lebih berisiko mengalami stunting dibandingkan anak dengan status imunisasi lengkap.
Disisi lain, data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI), 2024, memperlihatkan, provinsi dengan prevalensi stunting tinggi memiliki cakupan Imunisasi Dasar Lengkap (IDL) yang rendah, dan begitu pula sebaliknya. Provinsi dengan cakupan IDL tinggi, memiliki prevalensi stunting yang rendah. Kondisi data ini memperlihatkan, bahwa kejadian stunting memiliki kaitan yang erat dengan imunisasi. Data keterkaitan stunting dan imunisasi provinsi bisa dilihat di https://www.instagram.com/p/DPgJ5Izk8KL/.
Sejalan dengan data yang ada, Ketua IDAI Kalimantan Timur, dr. Diane Meytha Supit mengatakan, imunisasi merupakan upaya tepat untuk melindungi anak dari penyakit berbahaya, sekaligus mencegah penyebaran penyakit. Oleh karena itu, imunisasi pada anak penting dilakukan.
Pentingnya imunisasi juga disampaikan oleh dokter spesialis anak, dr. Mardiati, M.Ked (Ped), Sp.A yang menjelaskan bahwa, imunisasi merupakan salah satu pencegahan efektif untuk stunting karena dengan imunisasi, terutama imunisasi lengkap anak bisa terhindar dari berbagai penyakit dan infeksi berulang yang menjadi potensi stunting.
Menurutnya, tujuan imunisasi adalah membentuk kekebalan tubuh anak, sehingga tidak mudah terserang penyakit dan infeksi. “Untuk itu, imunisasi diyakini sebagai salah satu langkah penting yang bisa melindungi anak dari berbagai penyakit,” ujarnya.
Kata dr. Mardianti, anak-anak yang tidak mendapatkan imunisasi akan lebih rentan terkena infeksi berulang, sehingga pertumbuhan mereka terganggu dan berisiko mengalami stunting. “Oleh karenanya, imunisasi menjadi salah satu cara penting dalam pencegahan stunting,” terangnya dalam Dialog Mozaik di Pro 1 RRI.
Selain itu, imunisasi juga merupakan hak setiap anak. Adapun imunisasi dasar yang wajib diberikan pada anak mencakup vaksin Hepatitis B, BCG, Polio, Difteri, Pertusis, Tetanus, dan Campak “ Di mana, vaksin imunisasi dasar tersebut, harus diberikan secara lengkap hingga usia 9 bulan. Kemudian, dilanjutkan dengan imunisasi booster untuk penguatan hingga usia 24 bulan,” jelasnya.
Dalam mencegah stunting, kata dr. Mardianti, tidak hanya perlu melakukan imunisasi saja, melainkan penting diimbangi dengan pemberian ASI ekslusif, pemenuhan gizi yang cukup, dan menjaga pola makan sehat. “Imunisasi adalah salah satu langkah utama, tapi harus diimbangin dengan ASI ekslusif, pemberian Pendamping ASI (MPASI) yang bergizi, serta pemenuhan zat gizi mikro dan makro. Disamping itu, harus juga memerhatikan kondisi lingkungan, seperti ketersediaan layanan air minum dan sanitasi aman di rumah masing-masing,” tambahnya.
Bukan hanya mampu mencegah penyakit, imunisasi juga memiliki manfaat lainnya, salah satunya membantu perkembangan kognitif anak. Kendati demikian, sayangnya, hingga kini masih banyak orang tua yang menolak imunisasi dengan alasan khawatir terhadap efek samping atau karena isu halal haram yang masih jadi perdebatan.
Hal tersebut terjadi, karena kurangnya pemahaman orang tua akan pentingnya imunisasi dalam pencegahan berbagai penyakit. “Banyak orang tua yang ragu karena khawatir akan efek samping. Padahal, vaksin yang diberikan telah melalui uji klinis dan terbukti aman,” pungkasnya.
Dalam mendukung peningkatan pemahaman semua lapisan masyarakat, tentang pentingnya pemberian imunisasi dasar lengkap kepada anak sebagai salah satu upaya pencegahan penyakit dan stunting, Tim Percepatan Penurunan Stunting, Sekretariat Wakil Presiden melakukan serangkaian edukasi, baik melalui kegiatan koordinasi dan kolaborasi di tingkat nasional atau regional, atau melalui platform media sosial yang dimiliki.
Harapannya, penyebarluasan informasi tersebut, bisa memberikan informasi yang jelas, akurat, dan mudah dimengerti kepada publik, sehingga akhirnya bisa dipahami banyak pihak untuk mendukung pemberian imunisasi lengkap kepada anak. Yuk bersama kita #cegahstuntingitupenting melalui pemberian #imunisasidasarlengkap kepada anak.
Sumber:
https://www.idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan-anak/mencegah-anak-berperawakan-pendek
Apa Itu Stunting dan Hubungannya Dengan Status Imunisasi Anak
https://rri.co.id/stunting/1335700/imunisasi-langkah-penting-cegah-stunting-pada-anak
https://www.kaltimprov.go.id/detailberita/cegah-stunting-dengan-asi-mpasi-dan-imunisasi