JAKARTA (https://stunting.go.id)- Kementerian Kesehatan (Kemenkes) akan mendistribusikan beberapa jenis alat kesehatan (alkes) utama ke seluruh Posyandu di Indonesia. Program ini akan dijalankan pada tahun depan dalam rangka pencegahan dan penurunan stunting. “Saat ini sedang dipersiapkan semua prosedurnya,” kata Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi, Kamis (14/12/2023).
Nadia menegaskan skema pengadaan alkes ini nantinya akan melalui lelang sesuai pengan Peraturan Presiden No 12 Tahun 2021 tentang perubahan atas peraturan presiden No 16 tahun 2018 tentang pendagaan barang/jasa pemerintah. Alkes ini akan melengkapi sarana dan prasaran yang masih belum terstandar.
Kemenkes telah mendistribusikan alkes untuk Puskesmas sejak beberapa tahun yang lalu, untuk kemudian diperluas ke Posyandu. Untuk Puskesmas, Kemenkes mendistribusikan USG, sedangkan untuk Posyandu adalah Antropometri Kit.
Meski belum semua Puskesmas mendapat jatah alkes yang dijanjikan, namun Posyandu sudah mulai dijadwalkan untuk menerima. Pada tahun 2023 sebanyak 66 persen Puskesmas telah menerima alat USG. Bahkan dua provinsi mencapai lebih dari 90 persen.
Selain USG, Kemenkes akan memenuhi kebutuhan antropometri di semua Posyandu. Total kebutuhan antropometri kit sebanyak 313.737 dari jumlah Posyandu 303.416. Kemenkes menargetkan tahun 2024 semua Posyandu memiliki antropometri. Tahun 2023 ini, 33,9% Posyandu sudah menerima antropometri kit.
Sebelumnya tahun 2019 baru 25.177 Puskesmas memiliki antropometri kit, 2020 sebanyak 1.823 Posyandu, tahun 2021 sebanyak 16.936 Posyandu, tahun 2022 berjumlah 34.256 Posyandu, tahun 2023 ditargetkan berjumlah 127.033 Posyandu, dan 2024 ditargetkan mencapai 81.512 Posyandu yang memiliki antropometri. (mjr.mw)