KUDUS (https://stunting.go.id)- Jumlah pasien anak yang dirawat di RSUD dr. Loekmono Hadi, Kabupaten Kudus mengalami peningkatan tajam dalam tiga bulan terakhir. Menurut data rumah sakit milik pemerintah daerah ini, dari jumlah semula 60 pasien kini menjadi hingga 130 pasien per bulan.
Direktur RSUD Kudus, Abdul Hakam, saat media gathering di depan para wartawan mengatakan, hal ini cukup mengkhawatirkan. Ia meminta semua pihak melihat fenomena ini dan memberikan perhatian khusus. “Tiga bulan belakangan, sebelumnya 30-60 anak-anak dirawat di rumah sakit, sekarang jumlahnya di atas 130 pasien lebih per bulan,” jelasnya di Kudus, Rabu (13/12/2023).
Hakam mengatakan, kasus stunting di Kudus kemungkinan mengalami peningkatan karena ada temuan nyata ini. Menurutnya, ada beberapa faktor yang memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada anak. Salah satunya, karena penyakit bawaan sehingga anak tersebut terganggu pertumbuhan dan perkembangannya. “Sebagian kasus bukan stunting, karena ada penyakit yang diderita,” jelas Hakam. “Setelah dianalisis itu hanya 50 persen yang murni stunting,” lanjutnya.
Kini, RSUD Kudus selain merawat anak-anak yang mengalami stunting, juga meningkatkan kualitas dan kuantitas asupannya. Misalnya, memberikan minuman susu. Untuk itu, RSUD Kudus menganggarkan Rp1 miliar untuk kebutuhan penanganan stunting.
“Susu tambahan, kita tanggung dari rumah sakit. Sehingga tahun 2023 kita menganggarkan Rp1 miliar untuk penanganan anak-anak stunting,” jelasnya. Sebenarnya perawatan pasien stunting bisa menggunakan BPJS. “Pemeriksaan anak stunting untuk sekarang bisa dibiayai oleh BPJS,” terangnya.
Untuk Kabupaten Kudus, prevalensi stunting pada 2022 berdasarkan SSGI adalah 19 persen. Kabupaten Kudus menetapkan target ambisius penurunan stunting sampai 4 persen untuk tahun 2023. Namun, temuan kasus stunting ternyata justru meningkat. Pemerintah Kabupaten Kudus tahun ini mendapatkan bantuan fiskal khusus untuk penurunan stunting sebesar Rp7,37 miliar. Alokasi fiskal tersebut didapatkan Kabupaten Kudus dari kinerja penanganan stunting beberapa tahun terakhir. Pada saat ini masih ada beberapa wilayah di Kudus yang balitanya mengalami stunting.
Sebelumnya Pemerintah Kabupaten Kudus berhasil mendapatkan penghargaan berupa alokasi fiskal kinerja tahun berjalan 2023 sebesar Rp 7,37 miliar. Penghargaan berupa alokasi fiskal tersebut diserahkan oleh Wakil Presiden Republik Indonesia KH Ma’ruf Amin kepada Pj. Bupati Kudus Bergas Catursasi Penanggungan saat Rapat Koordinasi Nasional Percepatan Penurunan Stunting di Istana Wakil Presiden pada Jumat, 6 Oktober 2023. (mjr.mw)