Deputi Dujak PMPP Setwapres, Suprayoga Hadi bersama Kepala Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan (BKPK) Liza Munira dan Staf Khusus Menkes Bidang Tata Kelola Pemerintahan, Bambang Widianto mendampingi Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono, melaunching pelaksanaan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) Tahun 2024.
Kementerian Kesehatan melalui Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan kembali melaksanakan SSGI 2024, dengan tujuan untuk mendapatkan gambaran status gizi balita (stunting, wasting, underweight, dan obesitas) dan determinannya. SSGI 2024 akan dilaksanakan di 38 provinsi dan 514 kabupaten/kota di Indonesia.
Pelaksanaan SSGI 2024 berkolaborasi dengan BRIN, BPS, universitas dan lembaga survei swasta. Hal ini adalah terobosan baru setelah sebelumnya seluruh survei kesehatan dikelola Kementerian Kesehatan
“Secara teknis SSGI 2024 ini tidak eksklusif lagi diselenggarakan hanya oleh Kementerian Kesehatan, tetapi melibatkan ada BPJS Ada BRIN, lembaga survei swasta ini diharapkan semua pemangku kepentingan,”ungkap Wamen Dante.
Lebih lanjut Dante, mengharapkan seluruh pemangku kepentingan memahami mekanisme pelaksanaan SSGI 2024 dan berkomitmen untuk melaksanakan survei ini sesuai pedoman. Ia mengharapkan komitmen dukungan stakeholders terkait untuk dapat mengawal pelaksanaan survei ini dan memastikan prosesnya berjalan secara lancar.
“Hari ini adalah momen yang sangat penting bagi kita semua. Survei yang akan kita laksanakan bukan sekedar tugas, melainkan tanggung jawab besar yang harus kita lakukan untuk masa depan bangsa. Status gizi masyarakat adalah cerminan kesehatan dan kualitas hidup bangsa ini. Oleh karena itu hasil survei ini akan di dasar bagi kebijakan dan program-program kita di masa yang akan datang,”ucapnya.
“SSGI ini adalah sebuah langkah bersama, di mana dalam setiap langkahnya adalah langkah menuju Indonesia yang lebih sehat dan lebih sejahtera. Dengan kebersamaan dan kerja keras kita, saya yakin bisa memberikan kontribusi bagi kesehatan bangsa ini untuk mewujudkan visi Indonesia emas 2045,”tambahnya
Sementara itu Deputi Dujak PMPP Setwapres, Dr. Ir. Suprayoga Hadi, M.S.P menggarisbawahi pentingnya data sebagai dasar menentukan kebijakan.
“Informasi yang diperoleh dari mengolah data yang akurat akan sangat membantu untuk membuat rencana dan tujuan jangka panjang, merumuskan strategi serta menyusun standar dan prosedur tertentu lebih presisi, ungkap Deputi Yoga.
Persiapan survei yang meliputi penyusunan protokol, penyusunan instrumen, penyusunan aplikasi, pengorganisasian lapangan telah selesai dilakukan. Kegiatan berikutnya adalah pelatihan dan pengumpulan data akan dilakukan pada bulan Agustus – November 2024.
Dalam rangkaian kegiatan yang dilaksanakan secara luring dan daring (zoom dan youtube), juga diisi dengan diskusi membicarakan topik-topik yang mendukung pelaksanaan SSGI 2024. Diskusi dimoderatori oleh LPM TP2S Setwapres Iing Mursalin, dengan menghadirkan pembicara : Dwi Puspasari, SKM, M.Sc. (Plt. Kepala Pusat Kebijakan Upaya Kesehatan), Dr. Kadarmanto, MA (Direktur Pengembangan Metodologi Sensus dan Survei, Badan Pusat Statistik), dr. Iwan Ariawan, MSPH (Tim Pakar SSGI 2024), Dr. Wahyu Pudji Nugraheni, M.Kes (Kepala Pusat Riset Kesehatan Masyarakat dan Gizi), dan Dr. TB. Chaerul Dwi Sapta, SH, MAP (Direktur Sinkronisasi Urusan Pemerintah Daerah III, Kemendagri)