Mengapa negara-negara harus berinvestasi dalam modal manusia atau human capital? Dapatkah perawatan kesehatan dan pendidikan awal mempersiapkan anak-anak untuk sukses dan berhasil sebagai orang dewasa di dunia yang berubah dengan cepat? Hal penting ini menjadikan Indonesia bersama 79 negara lainnya hadir dalam acara Human Capital Project Global Forum: Protecting Lives and Reimagining Service Delivery yang dilaksanakan secara virtual, tanggal 2 Maret 2021.
Forum yang diselenggarakan oleh Bank Dunia ini bertujuan membangun hubungan antar negara, mendorong agenda perubahan yang lebih baik, dan membantu mendapatkan solusi antar negara atas masalah human capital. Kegiatan ini juga didorong oleh keinginan sejumlah negara untuk dapat saling belajar satu sama lain dalam meningkatan pengembangan kualitas sumber daya manusia, salah satunya dalam menghadapi Covid-19.
Pemerintah Indonesia berkesempatan untuk memaparkan bagaimana program pencegahan stunting dilaksanakan. Program ini telah dilaksanakan, dimana hasil dalam kurun waktu 2018 – 2020 menunjukkan hasil yang signifikan dalam penurunan prevalensi stunting, sehingga menjadi investasi yang solid bagi peningkatan kualitas gizi anak agar terhindar dari stunting. Investasi ini adalah salah satu upaya untuk mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan, dengan penekanan pada investasi sumber daya manusia.
Pidato pembuka sesi “Deep Dive – Indonesia’s Success in Mitigating Stunting” disampaikan oleh Sri Mulyani (Menteri Keuangan) dan dilanjutkan presentasi oleh Suprayoga Hadi (Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Pembangunan Manusia dan Pemerataan Pembangunan, Setwapres). Suprayoga Hadi juga menjadi narasumber dalam diskusi panel bersama Emil Dardak (Wakil Gubernur Jawa Timur), Fasli Jalal (Rektor Universitas Yarsi) dan H. Nelson Pomalingo (Gubernur Gorontalo).
Galery Foto:
Link terkait:
www.worldbank.org/hcpglobalforum
Materi Presentasi:
